Jumat, 20 April 2012

PT Biofarma Tak Kapok Kembangkan Vaksin!

PT Biofarma Tak Kapok Kembangkan Vaksin!

PT Biofarma, produsen vaksin sekaligus pemasok tunggal vaksin program imunisasi nasional tak kapok kembangkan vaksin, meski korban terus berjatuhan. PT Biofarma telah mengembangkan 3 vaksin baru sebagai produk unggulan perusahaan setelah permintaan atas vaksin polio menurun. Maklum, belum lama ini, dua balita meninggal dunia pasca imunisasi campak dan polio pada Oktober 2011 lalu.
Vaksin PT Biofarma, ikuti standard WHO
Sudah rahasia umum jika PT Biofarma sebagai produsen vaksin di Indonesia harus ikut standard organisasi kesehatan dunia, WHO, dalam pembuatan vaksinnya. Padahal, WHO sendiri sudah mengakui bahwa mereka akan mengurangi penggunaan babi dalam pembuatan vaksin.
Pendirian WHO sendiri tidak lepas dari sosok keluarga Rockefeller, seorang yahudi dan anggota zionisme internasional. Bahkan sebagaimana diungkapkan oleh sejarah vaksin modern, Flexner Brother, yang mendanai vaksinasi pada manusia adalah keluarga si yahudi tadi, yakni Rockefeller.
Sebagaimana disampaikan Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Iskandar, saat ini perusahaan membutuhkan produk unggulan baru karena program pemberantasan penyakit polio akan berakhir dalam waktu dekat.
“Tadinya WHO menargetkan virus polio akan habis pada 2014, walaupun kemudian dimundurkan lagi ke 2017,” katanya.
Vaksin polio, jelasnya, merupakan 50 % dari keseluruhan produksi vaksin Biofarma yang sampai 2010 sudah melebihi 1,7 miliar dosis.
Vaksin PT Biofarma halal?
Masalah halal haram vaksin sudah menjadi perdebatan sengit tanpa henti, meskipun keharaman vaksin begitu jelas dan tegas! Kekuatan dana perusahaan-perusahaan besar produsen vaksin kadangkala melenakan siapapun, termasuk akhirnya mengeluarkan fatwa pesanan.
“Vaksin imunisasi itu halal dan baik”, demikian ungkap  Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Maruf Amin, ketika memperingati Hari Anak Nasional serta seminar dan lokakarya nasional sosialisasi “Vaksin Imunisasi Halal dan Baik” di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta (Sabtu, 23/7).
Padahal, dari para peneliti PT Biofarma sendiri yang mengatakan bahwa bahan pembuatan vaksin yang mereka produksi adalah bahan-bahan yang diharamkan dan membahayakn umat manusia.
Profesor Jurnalis Uddin, seorang anggota MPKS (Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syarak), dalam sebuah acara dengan PT Biofarma dan Aventis untuk memberikan penjelasan tentang proses pembuatan vaksin polio mengungkapkan adanya tripsin babi dalam pembuatan vaksin polio, begitu juga dengan vaksin Meningitis yang diproduksi oleh Glaxo Smith Kline untuk para jama’ah haji.
Dori Ugiyadi, Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus Biofarma membenarkan bahwa ketiga sel kultur tersebut dipakai untuk pengembangan vaksin influenza. “Di Biofarma, kita menggunakan sel ginjal monyet untuk produksi vaksin polio. Kemudian sel embrio ayam untuk produksi vaksin campak,” ujarnya. Lalu, mengapa PT Biofarma masih saja terus dibiarkan memproduksi vaksin?
Vaksin, konspirasi jahat hancurkan Islam?
Pihak Biofarma melalui dirutnya, Iskandar mengungkapkan bahwa ada 3 produk utama yang rencananya akan diproduksi perusahaan dalam waktu dekat setelah memasuki tahap akhir dalam proses riset.
Produk Pentavalent Biofarma rencananya akan memasuki tahap uji coba Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun depan dan memasuki tahap komersialisasi pada 2014 jika lulus uji WHO.
Betulkah Biofarma mengajukan vaksinnya ke BPOM untuk diuji? Siapa yang bisa menjamin dan membenarkan hal tersebut? Maklum, faktanya di lapangan tidak demikian.
Prof.Dr.Tuntedja, dari LP POM MUI, berpendapat tentang sertifikat halal dari semua vaksin produk PT Biofarma, ternyata beliau menyampaikan bahwa PT Biofarma belum dapat dan belum daftar untuk diaudit.
Sementara itu, Dra.Hj.Welya Safitri, M.Si, Wakil Sekjen MUI pernah mengatakan : “MUI tidak pernah menghalalkan vaksin yang  diproduksi PT Biofarma.”
Lalu, mengapa kyai sekelas Maruf Amin, ketua MUI pula, bisa dengan seenaknya mengeluarkan fatwa bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik, padahal dari LP POM MUI, dan Wakil Sekjen MUI tidak pernah menghalalkan vaksin yang diproduksi PT Biofarma.
Tentu ada konspirasi jahat di bidang medis untuk menghancurkan umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya. Pekerjaan siapa lagi ini kalau bukan zionis yahudi. Waspadalah….Waspadalah…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar