Jumat, 20 April 2012

Wikileaks, Agen BIN, dan Konspirasi Zionisme Israel Hancurkan Gerakan Islam

Wikileaks, Agen BIN, dan Konspirasi Zionisme Israel Hancurkan Gerakan Islam

Mencuatnya bocoran Wikileaks yang memfitnah FPI menguak keterlibatan agen BIN Yahya Assegaf dan menyeret pula nama anaknya, Hani Yahya Assegaf. Hani dengan nama alias Han Sagov bersama Benyamin Ketang terlibat mendirikan Indonesia Israel Public Affairs Comitte (IIPAC), sebuah LSM yang menjadi agen zionisme yahudi Israel dunia di Indonesia. Sebuah konspirasi untuk hancurkan gerakan Islam?
IIPAC, LSM Kaki Tangan Zionis Yahudi Israel di Indonesia!
Sudah menjadi rahasia umum jika zionisme yahudi Israel berusaha masuk ke Indonesia- negeri dengan komunitas Muslim terbesar di dunia-dengan menghalalkan segala macam cara. Setelah terbongkarnya kedatangan rahasia Amira Arnon-Duta Besar Israel untuk Singapura-ke Jakarta pada tanggal 20-27 Maret lalu, kini tersebar sebuah dokumen yang memperlihatkan nama Hani Yahya Assegaf-anak dari agen BIN Yahya Assegaf-menjadi pendiri LSM Indonesia Israel Public Affairs Comitte (IIPAC), bersama Benyamin Ketang, selaku Direktur IIPAC.
Di dokumen Akta Pendirian IIPAC yang didaftarkan melalui Notaris Nirmawati Marcia SH di Jakarta tertanggal 21 Januari 2002, tercatat nama-nama pendiri IIPAC, yakni sebanyak 5 orang, yaitu:
  1. Benyamin Ketang
  2. Mr. Sakata Barus
  3. Mr. Poppe Alexander Z
  4. Mr. Hani Yahya Assegaf alias Han Sagov
  5. Mr. Y. Gatot Prihandono, SSI
Di Pasal 2 Akta Pendirian tersebut dijelaskan tujuan IIPAC, yakni untuk menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga-lembaga Israel, Yahudi Internasional, dan melindungi hak-hak warga Yahudi dan keturunan Yahudi di Indonesia serta memajukan kerjasama bisnis, investasi, IT, dan pendidikan tinggi dengan universitas di seluruh dunia.
Dalam artikel yang ditulis oleh Artawijaya berjudul “Waspada, Hubungan Gelap Penguasa dan Pengusaha Israel” dijelaskan bagaimana Direktur IIPAC, Benyamin Ketang, begitu bernafsu untuk bisa membuka hubungan dengan zionis yahudi Israel.
Benjamin Ketang mengatakan,”Saya rasa dampak ekspansi Israel di Indonesia tidak perlu 10 tahun dari sekarang. Tiga tahun saja kalau ada komando dari Israel, maka mereka akan beramai-ramai datang ke Indonesia,” ujarnya. Pria asal Jember, Jawa Timur, yang merupakan alumnus Hebrew University ini kemudian menegaskan, “Tradisi orang Yahudi itu kalau komunikasi selalu dengan high level, levelnya pasti presiden atau menteri…” Ketang yang membidani lahirnya lembaga lobi Yahudi di Indonesia ini menyatakan, investor Israel saat ini melirik sektor teknologi informasi dan pertanian. Dua sektor ini tentu sangat strategis dan penting, karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Sementara itu Munarman menjelaskan kaitan Hani Yahya Assegaf, sebagai pendiri ke-3 dari IIPAC dengan Benyamin Ketang, dan agenda zionisme yahudi internasional.
“Kalau kita perhatikan tujuan IIPAC dalam pasal dua jelas, yakni untuk menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga-lembaga Israel, Yahudi Internasional. Yahudi Internasional ini jangan lupa, sebagaimana dalam buku “International Jews” karya Henry Ford, itu jelas sekali bagaimana kejahatan-kejahatan International Jews ini. Nah, dia bekerjasama dengan lembaga-lembaga internasional yahudi tersebut, dan melindungi hak-hak warga Negara Yahudi dan keturunan Yahudi di Indonesia. Jadi jelas sekali agendanya apa. Serta memajukan kerjasama bisnis, investasi, IT, dan pendidikan tinggi dengan universitas di seluruh dunia. Saya kira agendanya sangat jelas sekali. Benyamin Ketang sendiri kalau kita lihat di dokumennya, adalah lulusan Hebrew University. Jadi dia memang dididik di Yerusalem, dia lulus tahun 2006, dengan gelar Master of Arts. Kaitannya jelas sekali antara Hani Assegaf, Benyamin Ketang, dan Yahya Assegaf. Clearly!”
Dalam sebuah dokumen, nampak ijazah Benyamin Ketang, lelaki kelahiran 22 September 1972, asal Dusun Krajan RT 03/04 Desa Taman Sari Wuluhan, Jember, Jawa Timur, lulusan The Hebrew University of Jerusalem, Rothberg International School. Kelulusannya dalam ijazah tersebut ditanda-tangani oleh Prof. Steven Kaplan, tertanggal 28 Juli, 2006.
Menurut Artawijaya, Benjamin Ketang adalah kader muda NU binaan Gus Dur yang berhasil menyelesaikan studi masternya di Hebrew University, Jerussalem. Benjamin Ketang yang bernama asli Nur Hamid adalah kader muda NU yang diplot untuk membangun sebuah jejaring politik dan bisnis Yahudi di Indonesia. IIPAC yang diketuai Ketang beraliansi ke AIPAC dan Australia Jewish Comitte.
Menurut Benjamin Ketang sendiri, kemunculan IIPAC berawal dari kegagalan upaya Menteri Luar Negeri Alwi Shihab (1999-2001) atas sokongan Presiden Abdurrahman Wahid untuk membuka hubungan dagang dengan Israel. Tak lama setelah kegagalan rencana Wahid dan Alwi itulah, terbentuk sebuah lembaga berbasis di Jakarta yang bercita-cita mengarahkan opini publik dan elit Indonesia agar pro-Israel. Lembaga yang dikendalikan delapan orang itu bernama Indonesia-Israel Public Affairs Committee, disingkat IIPAC. Logonya Bintang Daud bersegi selusin tapi warna dasarnya merah dan putih.
Benyamin Ketang, Unggun Dahana, dan komunitas yahudi di Indonesia yang dibangunnya pernah merencanakan untuk merayakan kemerdekaan Israel, Sabtu 14 Mei 2011 lalu. Selain itu, mereka bersama dengan aktivis yahudi israel lainnya, pernah mengadakan seminar akhir zaman “Persiapan Pembangunan Bait Allah” di Kelapa Gading Trade Center Hypermart Lt.2, Sabtu (25/06/2011).
Dalam sebuah semiloka bertajuk “Mengungkap Jaringan Yahudi di Indonesia, Ahad (31/1/2010), Munarman, SH mengatakan bahwa jaringan yahudi menjalankan operasinya di Indonesia dengan menggunakan cover atau samaran. Salah satunya adalah kegiatan dagang.
“Cara yang paling ampuh dalam mengelabui masyarakat adalah dengan informasi. Alatnya adalah media massa untuk melakukan propaganda. Propaganda itu dilakukan dengan menampilkan citra diri baik, menyembunyikan keburukan dirinya, dan membongkar kejelekan pihak lawan. Itulah yg dilakukan oleh media massa zionis Israel“.
Wikileaks: Anti Islam, Pro Israel!
Kini menjadi lebih jelas mengapa Wikileaks membocorkan dokumen yang memfitnah FPI dan kaitannya dengan Yahya Assegaf, agen BIN, dan anaknya Hani Assegaf, yang merupakan pendiri IIPAC. Wikileaks, yang awalnya mendapat simpati seluruh dunia karena menjadi organisasi internasional pembocor dokumen Negara melalui situsnya, sejak November 2010, ternyata tidak lain hanya merupakan antek Zionis yahudi internasional. Hal ini semakin diperkuat dengan tidak adanya dan tidak beraninya Wikileaks membocorkan kawat diplomatik kedubes Amerika yang ada di Tel Aviv, Israel.
Hingga saat ini, belum pernah ada rilis bahwa Wikileaks membocorkan dokumen kawat diplomatik kedutaan besar Amerika yang ada di Tel Aviv, Israel, yang mengungkapkan kebobrokan ataupun adanya skandal politik di negeri zionis tersebut. Bahkan, kalau kita telusuri ke halaman penyimpanan dokumen Wikileaks, kita hanya menemukan 3 buah artikel tentang Israel, yang itupun belum dipublikasikan.
Sebenarnya, keberadaan organisasi Wikileaks dan para pendirinya juga cukup misterius. Hingga saat ini, hanya Julian Assange yang diketahui identitasnya oleh publik. Assange juga menjabat sebagai direktur  dan anggota dari Dewan Penasihat Wikileaks. Sebelum mendirikan Wikileaks, Assange yang berasal dari Australia  merupakan seorang penerbit dan jurnalis. Julian Assange dipilih untuk mewakili Wikileaks di publik karena keadaan dirinya yang tidak memiliki rumah ataupun keluarga sehingga dianggap merupakan sosok yang tepat. Sementara itu, pendiri Wikileaks yang lainnya memilih untuk tidak mengungkapkan identitasnya.
Sayangnya, bocoran dari Wikileaks terlanjur dipercaya publik. Padahal, tidak sedikit informasi dari Wikileaks justru menyesatkan dan merugikan umat Islam, contohnya dalam kasus fitnah terhadap FPI.
Munarman SH, berpendapat bahwa bocoran-bocoran Wikileaks itu penuh dengan rekayasa dan keganjilan. Karenanya, Munarman menyayangkan ketidak-kritisan media dalam mengutip bocoran Wikileaks. Semestinya, media mengungkapkan fakta-fakta ganjil dan pola kerja Wikileaks yang hanya bersumber pada kawat diplomatik Amerika kepada Washington, ungkapnya dalam sebuah wawancara, Senin (5/09/2011).
“Kalau kita lihat pola yang ada di Wikileaks maka mereka selalu mengambil sumbernya dari kawat diplomatik kedutaan Amerika di seluruh dunia, baik itu Indonesia, Malaysia, hampir semua Negara pernah dibocorkan oleh Wikileaks dan itu sumber satu-satunya adalah kawat diplomatik yang merupakan laporan diplomat-diplomat Amerika kepada Washington. Namun kita harus melihat dengan jernih, belum pernah ada bocoran kawat diplomatik oleh kedutaan Amerika di Tel Aviv, Israel. Jadi tidak pernah ada penilaian oleh diplomat Amerika terhadap kondisi Israel yang dibocorkan oleh Wikileaks. Ini adalah sebuah fakta yang harus menjadi perhatian. Dari sini sebetulnya kita bisa melihat sebetulnya fungsi dari Wikileaks adalah membuat destabilisasi di rezim-rezim dimana Negara yang rezimnya sudah tidak disukai Amerika, untuk menggoyang.”
Beliau menambahkan bahwa modus yang ditempuh Wikileaks penuh rekayasa dan menghalalkan segala cara. Salah satunya adalah dengan metode viktimisasi yang mengesankan pendiri Wikileaks sebagai sosok tertindas dan paling diburu Amerika. Padahal faktanya sampai sekarang pendiri Wikileaks masih aman-aman saja.
“Jadi mereka mau mengesankan kepada publik terlebih dahulu bahwa Jullian Assange diblame, dicap sebagai orang yang ditindas karena membocorkan informasi, agar Jullian Assange dan Wikileaks tidak lagi dicurigai informasinya tidak akurat. Dengan dia diburu oleh pemerintah Swedia dan kemudian Amerika pura-pura ikut. Tapi sampai sekarang tidak pernah ditindak, bahwa Amerika akan melakukan tuntutan hukum kepada Jullian Assange tidak pernah ketahuan sampai sekarang, itu hanya gertak sambal. Dengan memposisikan sebagai korban tanpa reserve terlebih dahulu nantinya orang akan mendukung, ini yang terjadi dengan Wikileaks sekarang. Apa  pun yang dikeluarkan oleh Wikileaks orang sudah tidak mempertanyakan lagi, karena menganggap Wikileaks ini bertentangan dengan Amerika, bertentangan dengan negara-negara barat tapi tidak ada satu pun informasi yang keluar mengenai Israel,” pungkasnya.
Kini, jelaslah sudah hubungan dan kaitan antara Wikileaks, agen BIN, dan konspirasi zionisme Israel untuk menghancurkan gerakan Islam. Waspadalah, Waspadalah…!

Kejanggalan Bom Bali 1

Kejanggalan Bom Bali 1

Malam itu, Sabtu 12 Oktober, waktu menunjukkan pukul 23.30, sebagian besar penduduk kota Denpasar dan Kabupaten Badung mulai beranjak tidur. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara ledakan yang amat dahsyat. Ledakan itu menelan korban tewas 184 orang, 250 orang luka-luka, 47 bangunan hancur, dan ratusan mobil rusak berat. Getaran ledakannya terasa hingga 12 kilometer. Sedangkan bunyi ledakan terdengar hingga puluhan kilometer. Adapun aapnya tinggi menjulang ke awan hingga seratus meter, membentuk cendawan api raksasa yang sangat menyilaukan bahkan membutakan mata. Ledakan itu sendiri meninggalkan sebuah lubang besar berdiameter 5 x 4 meter dan kedalaman 1,5 meter. Itulah Bom Bali. Tepatnya terjadi di depan Kafe Sari Club dan Paddy’s Club, jalan Legian, Kuta, Bali.
Drama belum berakhir. Kasus Bom Bali masih menyisakan sejuta tanda tanya. Bahkan, tanda tanya itu bukannya berkurang, namun justru kian hari makin bertambah. Berbagai informasi dan analisa sangat simpang siur. Para pakar, pengamat, politisi, pejabat, dan juga aparat, mengeluarkan statemen yang saling berbeda satu sama lain. Ada nuansa keanehan dan kejanggalan di sana bagi yang mencermati kasus ini sejak awal. Ada di antara data dan informasi itu yang mengandung kebenaran (meskipun belum terbukti seratus persen), namun tak sedikit yang justru menyesatkan.
Bom Bali tidak berdiri sendiri. Ia berkaitan dan bahkan dikait-kaitkan dengan berbagai peristiwa sebelumnya. Tulisan ini hanya sekedar renungan tentang berbagai kejanggalan selama kasus ini belum terungkap; ada apa dengan Bom bali dan siapa sesungguhnya aktor intelektual di belakangnya.
Kejanggalan Pertama; Sosok Umar al-Faruq
Jauh hari sebelum Bali diguncang bom, Indonesia sempat diguncang dengan berita tertangkapnya seorang ‘teroris’ bernama Umar al-Faruq di kawasan Bogor (05/06/02) oleh dinas intelijen Amerika. Peristiwa ini sungguh merupakan suatu tamparan memalukan sekaligus menyakitkan bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Baik pemerintahannya, aparatnya, maupun umat Islam. Pemerintah tentu (seharusnya) malu dikatakan sebagai negara sarang teroris. Aparat malu karena kecolongan (tetapi tidak bisa berbuat apa-apa). Dan umat Islam sakit hati karena terorisme dikait-kaitkan dengan agamanya. Media massa pun lalu simpang siur memberitakan siapa sebenarnya sosok Umar al-Faruq ini berikut bumbu-bumbunya.
Dari sosok ini saja sudah muncul banyak sekali kejanggalan. Sebutlah misalnya; cara penangkapannya yang kontroversial, ekstradisisnya ke Amerika Serikat yang sangat mudah, pemberitaan tentang kewarganegaraannya, nama sebenarnya, penahanannya di Amerika, kesulitan aparat membanya kembali ke Indonesia, pengakuannya tentang jaringan terorisme internasional di Indonesia kepada CIA dan majalah TIME, tuduhannya terhadap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, tuduhannya terhadap TNI berada di belakang kasus Bom Bali, komentarnya bahwa bom yang meledak di Bali adalah dari jenis TNT yang nota bene milik TNI, dan sebagainya. Segala hal tentang Umar al-Faruq ini memang misterius dan mengundang tanya. Semua serba janggal.
Kejanggalan Kedua; Penutupan Kedubes dan Konjen AS
Hari-hari menjelang setahun peringatan peristiwa 11 September 2001, Amerika Serikat melakukan berbagai move (baca: teror) yang menyudutkan Indonesia. Amerika ingin mencitrakan bahwa Indonesia adalah negara yang tidak aman dan sarang teroris. Di antara tindakan Amerika yang menyakitkan, adalah ditutupnya Kantor Kedutaan Besar AS di Jakarta dan Kantor Konsulat Jendral di Surabaya (10/09/02). Tentang hal ini, Wapres Hamzah Haz mengatakan, ”Tindakan itu dapat menimbulkan citra tidak baik bagi Indonesia. Tentu kita sesalkan.” (12/10/02)
Penutupan ini sendiri, sebagaimana diakui Dubes AS untuk Indonesia, Ralph L Boyce, memang untuk menghindari terjadinya ancaman teror. ”Saya yakin ada ancaman, tetapi saya yakin aparat Indonesia dapat mengatasinya. Jadi, ancamana itu tidak akan menjadi kenyataan,” kata Boyce tanpa menjelaskan ancaman tersebut secara spesifik.
Bagaimanapun juga, pentutpan Kedubes dan Konjen AS itu tersa janggal. Pasti ada maksud-maksud tertentu di balik itu. Setidaknya, itu adalah bagian dari langkah-langkah Amerika untuk mencitrakan Indonesia sebagai negara yang tidak aman karena ada teroris di dalamnya. Terbukti, langkah Amerika tidak hanya berhenti sampai di sini, selanjutnya masih ada lagi peringatan dari Amerika kepada warganya dan orang-orang Barat agar jangan bepergian ke Yogyakarta. Kedutaan Amerika mengumumkan agar warga Maerika dan orang-orang Barat waspada, akrena daerah Yogyakarta akanmenjadi sasaran kekerasan dalam waktu dekat.
Namun, untuk menututpi kecurigaan orang Indonesia – terutama umat Islam, Ralph L Boyce melakonkan suatu peranan manis dalam rangka menarik simpati umat Islam. Dia melakukan safari kunjungan ke pondok-pondok pesantren, ke ormas-ormas Islam, dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh Islam. Bahkan, sebagian di antara tokoh Islam ada yang dia kirimkan ke Amerika untuk diajak berdialog. Selain tiu, dia juga mencoba meberikan statemen-statemen yang ’menyejukkan’ kaum muslimin di Indonesia. ”Front Pembela Islam (FPI), Laskar Jihad, dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) bukan termasuk dalam jaringan terorisme internasional,” adalah sebagian dari kata-kata manisnya.
Kejanggalan Ketiga; Peringatan Amerika
Sebelum tragedi memilukan ini terjadi, pada tanggal 10 Oktober 2002 Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan kepada warganya di seluruh dunia untuk waspada. ”Para teroris akan mengalihkan sasaran pada target yang lebih empuk, termasuk fasilitas di mana orang Amerika biasa berkumpul atau berkunjung, seperti klab malam, restoran, tempat ibadah, sekolah, atau acara rekreasi di ruang terbuka.” (Republika, 14/10/02)
Benar-benar janggal, kenapa Amerika memberikan warning kepada warganya hanya dua hari menjelang Bom Bali terjadi? Menurut pengamat intelijen, AC Manullang, ”Kewaspadaan itu adalah bahasa politik. Dalam bahasa perang dan intelijen negara, waspada artinya tinggalkan.” Dengan adanya peringatan ini, bisa dimaklumi kemudian jika tak ada satu pun orang Amerika yang jadi korban (mati) di Bali. Tentu, orang-orang Amerika di Bali sudah pergi meninggalkan Bali terlebih dahulu begitu mendengar peringatan prakondisi ini dari pemerintahnya.
Yang juga patut menjadi catatan, dua hari sebelum Bali meledak, Dubes Amerika Serikat Ralph L Boyce, menemui Menkopolkam, Panglima TNI, dan Kapolri, untuk mendesak pemerintah Indonesia agar serius mengungkap pengeboman Teluk Betung dan fasilitas A di EXXon Mobil. Bukan tidak mungkin ada mata rantai antara kasus Bom Bali dengan apa yang dilakukan Amerika pada hari-hari menjelang kejadian.
Bahkan, menurut harian Taiwan News (15/10/02), pada hari Jum’at 11 Oktober 2002 – sehari sebelum kejadian, Amerika Sreikat telah memberitahu Ketua Kuomintang (parlemen Taiwan) Lee Chuan-Chio, bahwa pada tanggal 12 Oktober 2002 akan ada teror bom di Bali. Akan tetapi, pemerintah Taiwan tidak mengambil tindakan apa pun untuk menyelamatkan warganya yang berada di Bali.
Kejanggalan Keempat; Kapal AS Merapat di Bali
Beberapa hari menjelang hari H, kapal perang Amerika Serikat (AS) dan kapal perang Australia merapat di Pelabuhan Benoa, Bali. Sekadar informasi, Pelabuhan Benoa memang sering dilabuhi kapal perang asing, anmun kali ini lain dari biasanya. Saat kapal perang dari dua negara tersebut merapat, mereka langsung mensterilkan wilayah pelabuhan hingga radius 500 meter dari lokasi kapal. Pertanyaannya, mengapa mereka bisa berbuat demikian di wilayah kedaulatan Republik Indonesia? Ini hanya mungkin jika ’pemain asing’ tersebut bekerja sama dengan ’pemain domestik’.
Apa yang dilakukan kapal perang tersebut dan mengapa mensterilkan lokasinya? Mencari jawaban atas pertanyaan ini dan hubungannya dengan ledakan sangat kuat yang terjadi kemudian di Legian, Bali, bukan pekerjaan mudah. Namun, satu artikel hasil investigasi Joe Vialls -seorang pakar bahan peledak dan investigator independen Australia- agaknya mengungkapkan hubungan ini.
Dalam tulisan yang dilengkapi film berformat real-player, Vialls mengungkapkan bahwa satu-satunya cara yang dianjurkan untuk membawa bahan peledak berjenis Special Atomic Demolition Munition (SADM) -micro nuke- adalah lewat laut, bahkan lewat bawah laut. Lewat jalur inilah yang paling tinggi tingkat keamanannya. Belakangan, ketika kepolisian Indonesia menyatakan bom Bali adalah bom dari karbit, Vialls berkomentar pendek, ”Itu analisis idiot murni!”
Kembali ke persoalan kapal perang asing. Apakah itu berarti kapal tersebut tengah membawa SADM dan melakukan ’bongkar barang’ ketika merapat di Pelabuhan Benoa? Bisa jadi. Upaya sterilisasi lokasi kapal hingga radius 500 meter memperkuat analisa ini. Bukan msutahil, di sinilah terjadi perpindahan tangan, dari ’pemain asing’ ke ’pemain domestik’. (Sabili, No. 10 Th. X 28/11/02)
Kejanggalan Kelima; Jenis Bom yang Digunakan di Bali
Sampai detik ini, belum diketahui secara pasti, jenis bom apa yang dipergunakan untuk meledakkan Bali. Sebetulnya, kecenderungan masyarakat sudah menguat dan mengarah kepada satu jenis bom, yaitu C-4. C-4 inilah yang merupakan kesimpulan pertama polisi tentang jenis bom yang dipergunakan di Bali. Media massa juga ramai-ramai memberitakannya. Diberitakan pula, bahwa hanya negara-negara tertentu -terutama Amerika Serikat- yang mampu merakit dan biasa menggunakan bom ini. Namun, kesimpulan ini dibantah oleh Amerika. Bagai tersengat listrik, Amerika -melalui Dubesnya di Jakarta, Ralph L Boyce, memberikan pernyataan bahwa jenis bom yang digunakan di Bali bukan dari jenis C-4. Ralph juga menampik tuduhan keterlibatan Amerika dalam peledakan Bali. Entah kenapa, polisi kemudian mengubah hasil temuannya itu menjadi jenis bom yang lain. Dari sinilah, jenis bom Bali mulai berganti-ganti.
Selanjutnya, polisi menyatakan berhasil mengidentifikasi jenis bom tersebut. Bom itu jenid RDX. ”RDX adalah turunan dari komposisi AMX dan nitrat yang memiliki daya ledak sangat besar,” kata Kapolda Bali, Brigjen Pol. Drs. Budi Setyawan, MSc. (Media Indonesia, 17/10/02). Sementara itu, Kabahumas Polri Irjen Saleh Saaf mengatakan, berdasarkan penyelidikan Puslabfor mabes Polri, menyebutkan bahwa bom yang meledak di jalan Legian berjenis C-4 dengan unsur RDX dan TNT.
Kesimpulan tentang jenis bom terus berkembang. Dari Amerika, Umar al-Faruq ’bernyanyi’, bahwa bom yang meledak di Bali adalah dari jenis TNT. Tiba-tiba, polisi pun menyatakan bahwa bom di Bali dari jenis TNT! Kontan saja kesimpulan ini mengundang reaksi keras dari kalangan TNI. Sebab, TNI memang biasa menggunakan bahan peledak dari jenis ini. Kepala Staf TNI Angkatan darat (KSAD) Jendral Rymizard Ryacudu, menyatakn keyakinannya bahwa bom yang meledak di Bali adalah buatan luar negeri dan bukan buatan orang Indonesia.
Belakangan, polisi berkeyakinan bahwa bom yang meledak di Bali berasal dari karbit! Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Heru Susanto, ”Bisa jadi bahan kimia ini (las karbit)digunakan Amrozi untuk aksi pengeboman di Bali.” Heru yakin bahwa Amrozi menggunakan bahan kimia tersebut sebagai bahan pembuatan bom Bali. Karena menurutnya, jenis bom yang meledak di Bali itu bukan jenis C-4 apalagi mengandung unsur mikronuklir. (Republika, 11/11/02)
Ada semacam nuansa dan kecenderungan, aparat berupaya mengarahkan bahwa pelakunya adalah lokal. Orang Indonesia. Maka, agar logis, dikatakanlah bahwa bom tersebut dari jenis karbit, sebab orang lokal pun bisa merakit dan meledakannya. Polisi menolak bom Bali dari jenis C-4, apalagi mengandung unsur mikronuklir. Artinya, mustahil peledakan itu dilakukan oleh Israel, Amerika, Inggris, atau Australia. Luar biasa. Bom sedahsyat itu dibilang dari karbit. Kita dibuat bingung dan tidak mengerti. (Sabili, No. 10 Th. X 28/11/02)
Kejanggalan Keenam; Kematian Saksi
Yang ini jangan dilupakan. Ketika penyelidikan kasus Bom Bali masih berlangsung, salah seorang saksi kunci bernama Kadek Alit Margarini (23 tahun) meninggal dunia dalam perjalanan di atas pesawat milik tim medis Australia. Kadek dievakuasi paksa oleh tim medis Australia dari RSUP Sanglah. Saat dirawat, ia mengaku melihat seseorang meletakkan bungkusan di Kafe Paddy’s sebelum ada ledakan. Rencananya, Kadek akan dirawat di RS Royal Darwin.
Sebab-sebab kematian Kadek belum diketahui hingga kini. Apakah karena sakit yang dideritanya atau sebab-sebab lain. Belum ada laporan resmi dari tim medis Asutralia. Menurut Ketua Tim Medis RSU Sanglah, dr. Tjakra Wibawa, pemaksaan ini dilakukan tim medis Australia dengan alasan pesawat mereka dilengkapi dengan air ambulance. Padahal saat itu tim medis Indonesia menginginkan agar kondisi korban stabil dahulu dan baru dibawa ke Australia.
Sikap Australia ini cukup aneh. Sebab tim medis Indonesia juga asnggup menangani para korban. Apalagi -sebagaimana kata Tjakra, penanganan korban dilakukan dengan melibatkan tenaga medis asing yang ahli di bidangnya. ”Kami bukan politisi, kami bekerja sesuai hati nurani untuk menyelamatkan para korban tanpa memandang dari mana dia berasal,” katanya. Mayat Kadek sendiri, diperabukan di Australia tanpa minta izin dari keluarganya.
Kini, salah seorang saksi kunci yang masih bisa diharapkan keterangannya adalah Dessy Widiawati (25 tahun), wanita WNI yang bersuamikan pria Australia, lulusan SMU Negeri 5 Jember, Jawa Timur. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Concord Horpital, Sydney, Australia. Tetapi, ia tidak betah di sana dan selalu minta pulang. Namun permintaan itu tidak dikabulkan oleh tim dokter yang merawatnya. Ia menderita luka bakar. Sepanjang hari kamarnya selalu dijaga polisi Australia. (Republika 25/10/02, dan Tempo 10/11/02)
Kejanggalan Ketujuh; Hilangnya Empat Mayat Warga Australia
Kabar tentang hilangnya empat mayat warga Australia yang diduga sebagai anggota pasukan keamanan (Australia) masih terus menyelimuti RS Sanglah, Bali. Ada sesuatu yang dikhawatirkan, ada kemungkinan penyelidikan kasus Bom Bali menuju ke arah lain. Sejumlah dokter dan perawat yang yang mengurus identifikasi dan evakuasi mayat korban ledakan Bali mengungkap tentang hilangnya empat mayat itu. Empat mayat yang diangkat dari lokasi kejadian tidak masuk ke ruang penampungan jenazah RS Sanglah. “Kemungkinan langsung dibawa ke Australia,” kata salah seorang anggota tim medis.
Sujauhar, anggota Jaringan Relawan Kemanusiaan Bali (JRKB) yang menangani para jenazah, mengatakan bahwa kabar hilangnya empat jenazah tersebut benar adanya. Menurutnya, sejumlah perawat disuruh diam mengenai hal ini. Namun, Direktur RS Sanglah membantah. Ia mengaku hanya meminta perawat agar tidak memberikan informasi yang salah kepada wartawan. Bukan untuk bungkam.
Ada yang janggal di sini. Kenapa empat jenazah warga Australia tersebut sampai hilang? Padahal, proses pendataan para korban tidaklah serumit yang diperkirakan orang. Apalagi ada ahli forensik dengan peralatan canggih yang ikut terlibat dalam penanganan korban. Kalaupun toh terjadi kesalahan, kecil sekali kemungkinannya. Ada yang mengatakan, bahwa empat mayat tersebut merupakan bukti penting dalam penyelidikan atau setidaknya memiliki kaitan erat dengan kasus Bom Bali. Dengan begitu, hilangnya empat mayat itu bisa jadi disengaja untuk alasan tertentu. (Republika, 12/11/02)
Kejanggalan Kedelapan; Lahirnya Perppu Antiterorisme
Sabtu dini hari, 19 Oktober 2002, Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra mengumumkan lahirnya Perppu Antiterorisme. Pemerintah RI mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 tentang Tindak Pidana Terorisme dan Perppu No. 2 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Perppu No. 1. Setelah itu, ramailah pro-kontra di kalangan masyarakat menanggapi kemunculan Perppu ini.
Munculnya Perppu apa pun, sebetulnya merupakan hal yang biasa. Itu adalah hak prerogatif presiden untuk mengeluarkannya. Masalahnya, kali ini materi Perppu-nya adalah tentang terorisme dan bertepatan dengan sedang gencar-gencarnya Amerika memojokkan Indonesia dengan isu terorisme. Tampaknya, Amerika sudah kehabisan cara untuk membuat Indonesia agar serius memerangi terorisme, meskipun sudah banyak peristiwa bom-bom meledak yang terjadi di berbagai tempat, Indonesia masih belum juga membuar aturan khusus tentang terorisme. Lalu, -konon katanya- direkayasalah peledakan bom di Bali yang memakan ratusan korban meninggal. Dan ampuh. Tidak berapa lama setelah itu, lahirlah Perppu Antiterorisme yang lama telah dinanti-nati oleh Amerika Serikat.
Banyak pihak -terutama kalangan Islam- menilai, ada kejanggalan di balik lahirnya Perppu Antiterorisme ini. Sebab, memang sebenarnya Perppu ini tidak perlu dibuat karena di dalam KUHP sudah terdapat pasal-pasal yang dapat digunakan untuk kasus semacam ini. Belum lagi dikhwatirkan Perppu ini nanti akan memasung HAM dan kebebasan demokrasi. Bahkan, muncul dugaan adanya intervensi (baca: tekanan) dari pihak asing -Amerika dan sejumlah negara Barat- dalam proses percepatan lahirnya Perppu tersebut. Mereka sengaja melakukan intervensi ini dengan maksud agar aktivitas gerakan Islam yang selama ini radikal dan dapat membahayakan dominasinya, segera menjadi loyo, jinak, dan gampang diatur.
Satu hal yang sulit dipungkiri tentang tudingan adanya tekanan asing dalam proses kelahiran Perppu Antiterorisme adalah tindakan kepolisian yang hendak menahan Abu Bakar Ba’asyir dalam waktu yang hampir bersamaan. Sebagaimana dimaklumi, beberapa saat setelah diberlakukannya Perppu ini, tiba-tiba Abu Bakar Ba’asyir menerima surat penahanan dari pihak kepolisian, bernomor SpHan/22/X/2002/pidum. (Forum Keadilan, 29-03/11/02)
Dan yang tak kalah janggal; Perppu Antiterorisme ini sama sekali tidak membahas definisi terorisme itu sendiri. Bagaimana mungkin, definisi terorisme tidak ada, tetapi perlakuan hukumnya ada? Terorisme yang seperti apa yang dimaksud dalam Perppu ini? “Kita tidak membuat definisinya karena akan sia-sia,” kata Yusril beberapa hari sebelum tragedi Bom Bali terjadi, usai rapat konsultasi pemerintah dan pimpinan DPR. (Media Indonesia, 08/10/02)
Kejanggalan Kesembilan; Kenapa Mesti al-Qaidah?
Menhan Matori Abdul Djalil tak perlu membutuhkan waktu cukup lama untuk menebak siapa pelaku di belakang peristia Bom Bali. “Itu adalah al-Qaidah. Jaringan al-Qaidah yang ada di Indonesia,” katanya enteng.
Apa yang dikatakan Matori ini sama persis dengan sikap Amerika Serikat dan Barat (termasuk Australia) yang langsung menuduh al-Qaidah berada di balik peristiwa peledakan Bali. Mereka menuduh bahwa di Indonesia terdapat jaringan terorisme internasional. Dan -masih menurut perspektif mereka, Abu Bakar Ba’asyir adalah pentolan kelompok teroris ini.
Baik Matori, Amerika, Australia, maupun Barat, semuanya tidak mau tahu dengan fakta-fakta dan bukti di lapangan. Padahal, ada petunjuk-petunjuk yang mengarahkan vahwa pelakunya adalah profesional. Bukan al-Qaidah. Dilihat dari jenis bom yang dipergunakan, ataupun fakta-fakta tentang hilir-mudiknya kapal dan intel asing di Bali, semestinya hal ini bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk mengarahkan kepada pelaku sesungguhnya. Selain itu, tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa itu adalah perbuatan al-Qaidah.
Dua hal yang perlu dicermati. Pertama; Amerika ingin memaksakan opini kepada dunia tentang keberadaan teroris di Indonesia dengan berbagai cara. Termasuk dengan adanya peristiwa Bom Bali ini. Amerika ingin memberikan imej buruk, bahwa Indonesia adalah sarang teroris. Dan kedua; Amerika ingin membuat opini tentang keberadaan al-Qaidah, seolah-olah al-Qaidah memang benar-benar ada. Padahal, sebenarnya tidak pernah ada organisasi bernama al-Qaidah. Usamah bin Ladin sama sekali tidak pernah menamakan kelompoknya sebagai al-Qaidah. Al-Qaidah adalah murni penamaan dari Amerika Serikat. Setelah dengan seenaknya memberikan nama al-Qaidah kepada kelompok Usamah bin Ladin, dengan semena-mena kemudian Amerika memberikan label teroris kepada al-Qaidah. Pertanyaannya; kalau al-Qaidah adalah teroris, lalu Israel itu apa? Mbahnya teroris??!
Ada hal yang menjadi tanda tanya dalam hal ini. Menurut Ketua Tim Koordinasi Penyidikan Kasus Bom di Bali, Irjen Pol I Made Mangku Pastika, “Berdasarkan bukti-bukti yang didapat di tempat kejadian, seperti sempurnanya rencana peledakan bom dan banyaknya korban yang tewas, tidak ada yang mampu melakukan tindakan tidak berperikemanusiaan itu selain al-Qaidah dan Jamaah Islamiyah (JI).” Masih menurut Made, bahwa dari hasil penyelidikan, terdapat empat kelompok yang dicurigai, yaitu; al-Qaidah, JI, kelompok persaingan bisnis, dan gembong narkoba. (Media Indonesia, 28/10/02)
Aneh. Kenapa hanya empat kelompok ini yang dicurigai? Kenapa kesimpulan Made berbeda jauh dengan pendapat para pakar yang mensinyalir adanya peran CIA (AS), FAOG (AS), Mossad (Israel), MI-6 (Inggris), dan ASIG (Australia), termasuk juga peran siluman intelijen dalam negeri? Memangnya yang bisa melakukan tindak tidak berperikemanusiaan hanya al-Qaidah dan JI? Ah, yang bener aja, Pak…
Kejanggalan Kesepuluh; Senyum Amrozi bersama Kapolri
Suatu pemandangan yang amat sangat langka, bahkan mungkin belum pernah terjadi dalam sejarah per-“polisi”-an Indonesia, seorang Kapolri menemui tahanan! Sungguh hebat Amrozi. Entah bagaimana dan karena apa dia bisa mendapatkan ‘anugerah’ seperti itu. Kapolri bukan sekadar menemuinya, tetapi juga sempat beberapa saat mengadakan ‘wawancara eksklusif’ dengannya. Yang lebih heboh lagi, Kapolri menyempatkan diri terbang dari Jakarta menuju Bali untuk berjumpa dengan Amrozi Sekali lagi; dari Jakarta ke Bali! Wajar, jika kemudian Rakyat Merdeka -salah satu surat kabar harian ibu kota paling sensasional (15/11/02)- mengusulkan pemberian penghargaan jurnalistik untuk Kapolri. Karena, dia dianggap berjasa telah mewakili para wartawan untuk mewawancarai Amrozi.
Juga dapat dimaklumi, jika Menlu Australia marah-marah dan mengkritik Kapolri yang bersedia menemui Amrozi. Apalagi jelas-jelas terlihat di layar kaca, bagaimana ‘pertemuan’ itu berlangsung hangat dan penuh ‘canda ria’. Mungkin saking jengkelnya dikarenakan kejanggalan ‘peristiwa bersejarah’ itu, PM Australia pun menelpon Presiden Megawati, menyesalkan dan mempertanyakan adanya pertemuan itu.
Sungguh aneh dan mengundang tanya, kenapa sampai Kapolri datang menemui Amrozi? Siapakah Amrozi sebenarnya? Sedangkan Habib Rizieq Shihab (Ketua Umum Front Pembela Islam – FPI) saja yang ditahan Polda Metro Jaya selama 21 hari, sama sekali tidak pernah bertemu (apalagi ditemui) Kapolda Irjen Makbul Padmanegara. Demikian pula dengan Abu Bakar Ba’asyir, meskipun berkali-kali berurusan dengan aparat kepolisian, sama sekali beliau belum pernah ditemui oleh Kapolri. Ditemui Kapolda (baik Kapolda Jateng ataupun Kapolda Metro Jaya) pun juga belum pernah. Padahal siapa pun tahu siapa beliau. Beliaulah figur sentral tokoh Islam yang sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini.
Ja’far Umar Thalib juga sama sekali belum pernah ditemui Kapolri selama berada di tahanan Polda. Dibandingkan Amrozi, jelas Ja’far jauh lebih berbobot dan berpengaruh, baik dari segi keilmuan ataupun penguasaan massa. Namun demikian, Kapolri merasa tidak perlu menemuinya. Meskipun Wapres Hamzah Haz datang menjenguknya.
Bahkan, orang sekaliber Tommy Soeharto pun ternyata kelasnya masih berada di bawah Amrozi. Tommy yang waktu itu menjadi tahanan Polda Metro, hanya ditemui oleh Kapolda Sofyan Jacob. Tidak sampai Kapolri. Sekalipun pertemuannya dengan Kapolda terlihat sangat akrab.
***
Di atas hanyalah sebagian dari kejanggalan-kejanggalan yang terasa. Masih ada dan bahkan banyak lagi kejanggalan-kejanggalan lain yang mengundang tanya. Sebutlah misalnya penetapan nama Jamaah Islamiyah (JI) oleh PBB sebagai organisasi teroris, padahal tidak ada organisasi yang bernama Jamaah Islamiyah di Indonesia. Yang ada hanya Islam Jamaah. (Kalau Islam Jamaah yang ini, silahkan saja kalau mau dibubarkan. Karena berdasarkan fatwa MUI dan SK Jaksa Agung (08/D.A/10.1971), organisasi ini (sekarang berganti nama LDII – Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah gerakan sesat dan menyesatkan serta secara resmi dilarang di seluruh Indonesia).
Kemudian tentang pemberian bantuan Amerika Serikat kepada Indonesia dua bulan sebelum terjadinya Bom Bali sebesar 50 juta dolar untuk memerangi terorisme. Itu pun baru babak pertama. Masih ada bonus tambahan lagi jika Indonesia sungguh-sungguh dan serius dalam menangani terorisme di tanah air.
Kesimpang-siuran pelaku peledakan Bom Bali. Semuanya serba tidak jelas. Tidak mungkin orang sekelas Amrozi dan semacamnya sanggup merakit bom berkekuatan sedahsyat bom di Bali. Belum lagi kekeliruan polisi ketika menangkap tersangka pelaku, namun ternyata orang tersebut adalah orang yang tidak waras Aneh. Kenapa orang waras tidak bisa membedakan antara orang gila dan tidak gila.
Penahanan, penangkapan, dan penetapan Ba’asyir sebagai tersangka dengan tuduhan yang serba tidak jelas, tidak masuk akal, dan tidak terbukti, juga turut mengundang seribu pertanyaan. Janggal.
Ada lagi tentang surat Presiden Filipina Gloria Arroyo Macapagal yang penuh dengan nuansa kebencian dan permusuhan terhadap agama dan umat Islam, rapat intelijen lokal sebelum terjadinya peristiwa Bom Bali, film propaganda Amerika tentang kedamaian hidup umat Islam di sana, padahal realitanya adalah seratus delapan puluh derajat berbeda dari yang ada dalam film dusta tersebut, dan lain sebagainya.
Kejanggalan-kejanggalan di seputar kasus Bom Bali dan terorisme ini memang banyak. Bahkan terkadang sulit dicerna akal sehat.
Sumber: ZA Maulani dkk, “Terorisme dan Konspirasi Anti Islam”, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet. kesatu, 2002, hal 177-191

HAM: Alat Propaganda dan Penjajahan Barat

HAM: Alat Propaganda dan Penjajahan Barat

Di Tanah Air, Peringatan Hari HAM se-Dunia ditandai dengan sejumlah aksi oleh para pegiat HAM di beberapa daerah. Yang menarik, terkait dengan HAM ini, seminggu sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) dalam laporan yang berjudul, “Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan Penerapan Syariah di Aceh Indonesia,” menyebutkan bahwa dua aturan Perda Syariah mengenai larangan khalwat serta aturan mengenai busana Muslim pada pelaksanaanya telah melanggar HAM dan konstitusi Indonesia. Dalam konferensi pers pada Rabu (1/12/2010), HRW mendesak pemerintah lokal di Aceh dan pemerintah pusat Indonesia agar mencabut kedua aturan tersebut. Sejak masih dalam draft, perda yang sering disebut terinspirasi oleh syariah itu memang telah mendapat kecaman dari para aktivis liberal dan sekular dengan mengusung ide hak asasi manusia (HAM).
Karena itu, kaum Muslim tentu perlu mencermati kembali hakikat dan upaya di balik propaganda HAM. Pasalnya, propaganda HAM, baik dalam lingkup lokal atau nasional maupun internasional, pada faktanya sering merugikan Islam dan kaum Muslim.
HAM: Propaganda Menyesatkan
Hak Asasi Manusia (HAM) yang selama ini digembar-gemborkan kalangan sekular sesungguhnya bagian dari ide demokrasi yang dipropagandakan Barat sekaligus dijajakan di negeri-negeri Islam. Demokrasi sendiri didasarkan pada paham kebebasan. Ide HAM yang didasarkan pada liberalisme (kebebasan) ini berbahaya dalam beberapa aspek. Kebebasan beragama (freedom of religion), misalnya, bukanlah semata-mata ketidakbolehan memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu; tetapi kebebasan untuk murtad dari Islam, bahkan untuk tidak beragama sama sekali. Atas dasar kebebasan juga, keyakinan dan praktik yang menyimpang dari Islam dibiarkan. Dengan alasan HAM, Ahmadiyah yang sesat karena menyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi baru setelah Rasulullah Muhammad saw. atau Lia Eden yang mengaku Jibril dibela habis-habisan.
Di bidang sosial, dengan alasan kebebasan berperilaku sebagai ekpresi kebebasan individu, HAM melegalkan praktik yang menyimpang dari Islam seperti seks bebas, homoseksual, lesbian serta pornografi dan pornoaksi. Akibatnya, kemaksiatan pun meluas di tengah-tengah masyarakat. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2010 menunjukkan sebanyak 51 persen remaja di Jabodetabek tidak perawan lagi karena telah melakukan hubungan seks pranikah. Hal serupa juga terjadi di kota besar lainnya. Di Surabaya tercatat 54 persen, Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan sudah tidak perawan. Bersamaan dengan itu, jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS pun terus meningkat.
Di bidang politik ide HAM juga digunakan sebagai “political hammer (palu politik)” untuk menyerang perjuangan penegakan syariah Islam yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Tidak hanya itu, HAM juga mengancam stabilitas dan kesatuan politik negeri-negeri Islam, termasuk Indonesia. Lepasnya Timor Timur tidak bisa dilepaskan dari propaganda hak menentukan nasib sendiri (the right of self determination). Ancaman disintegrasi dengan alasan yang sama juga bisa terjadi di Papua dan Aceh.
Di bidang ekonomi, liberalisasi ekonomi telah menjadi jalan perampokan terhadap kekayaan negeri-negeri Islam atas nama kebebasan pemilikan. Tambang minyak, emas, perak, batubara yang sebenarnya merupakan milik rakyat (al-milkiyah al-amah), dirampok atas nama kebebasan investasi dan perdagangan bebas. Walhasil, propaganda HAM di negeri-negeri Muslim, termasuk di negeri ini, pada dasarnya menyesatkan, dan karenanya perlu diwaspadai oleh umat Islam.
HAM: Alat Penjajahan Barat
Selain menyesatkan, HAM sesungguhnya menjadi salah satu alat ampuh penjajahan Barat, khususnya Amerika Serikat, atas negeri-negeri Islam, termasuk Indonesia. Keterlibatan AS baik secara langsung maupun melalui PBB dalam mengawal agenda HAM terlihat dari upayanya agar HAM dijadikan sebagai perjanjian yang bersifat universal-yaitu tak hanya diadopsi oleh negara, tetapi juga oleh rakyat berbagai negara itu-setelah tahun 1993, atau dua tahun sesudah adanya dominasi tunggal AS secara internasional akibat jatuhnya Uni Sovyet. Melalui Deklarasi Wina Bagi NGO Tentang HAM 1993, ditegaskan keuniversalan HAM dan keharusan penerapannya secara sama rata atas seluruh manusia tanpa memperhatikan perbedaan latar belakang budaya dan undang-undang.
AS kemudian menjadikan HAM sebagai salah satu basis strategi politik luar negerinya. Sebenarnya ini sudah terjadi sejak akhir dasawarsa 70-an di masa kepemimpinan Presiden Jimmy Carter. Sejak saat itu, Departemen Luar Negeri AS selalu mengeluarkan evaluasi tahunan mengenai komitmen negara-negara di dunia dalam menerapkan HAM. Evaluasi tahunan itu juga menilai sejauh mana negara-negara itu memberikan toleransi kepada rakyatnya untuk menjalankan HAM. Penilaian ini kemudian menjadi landasan bagi sikap yang akan diambil AS terhadap negara-negara yang oleh Washington dianggap tidak terikat dengan prinsip-prinsip HAM. Terhadap Indonesia, misalnya, AS mengaitkan peristiwa Timor-Timur dengan bantuan militernya.
Itulah yang menjadikan kebijakan luar negeri AS yang bertumpu pada HAM bersifat diskriminatif. Dalam implementasinya, HAM sangat dipengaruhi oleh kepentingan pihak yang memiliki kekuatan. Dengan kata lain, penerapan HAM tidak terlepas dari kepentingan politis, ekonomis dan ideologis dari negara-negara yang punya kekuatan besar. Barat, khususnya AS, memanfaatkan isu HAM untuk menekan suatu negara demi kepentingannya sendiri. PBB dan badan internasional lainnya seperti IMF dan Bank Dunia acapkali dipakai AS untuk merealisasikan kepentingannya itu.
Sejak keberadaannya HAM justru digunakan sebagai alat penjajahan Barat terhadap Dunia Timur, khususnya negeri-negeri kaum Muslim. HAM yang muncul pada abad ke-21 adalah isu yang menggantikan kolonialisasi Barat terhadap negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Setelah cara penjajahan langsung tidak populer akibat meningkatnya kesadaran umat manusia, Barat menggunakan HAM untuk menjajah dalam bentuk lain. Amerika dan negara-negara kapitalis lainnya telah menjadikan HAM sebagai komoditi politik luar negerinya. Ini semua dilakukan Barat demi tuntutan kepentingannya untuk mendominasi berbagai bangsa di dunia.
Barat: Pelanggar HAM Nomor Satu
Meski gagasan dan propaganda HAM berasal dari Barat, khususnya AS, realitas sejarah justru menunjukkan bahwa Barat/AS adalah bangsa-bangsa kolonialis-imperialis yang sangat tidak menghormati dan menghargai HAM. Kenyataannya, penjajahan yang mereka lakukan telah mendatangkan bencana dan penderitaan yang sangat berat atas berbagai bangsa di dunia.
Faktanya, Amnesti Internasional (AI) menilai Amerika Serikat, misalnya, sebagai pelaku pelanggaran HAM terburuk selama 50 tahun terakhir, sejak negara adidaya itu mengeluarkan kebijakan perang terhadap terorisme dan invasinya ke Irak.
Dalam laporan tahun 2004-nya, lembaga HAM yang berbasis di London ini menyebutkan, apa yang dilakukan AS, menyerang negara lain dengan mengerahkan tentaranya, merupakan pelanggaran hak asasi, mengganggu rasa keadilan dan kebebasan dan membuat dunia menjadi tempat yang mengerikan. Invasi dan penguasaan wilayah Irak oleh otoritas yang dibentuk negara-negara koalisi, menyebabkan ribuan orang di Irak ditahan. Laporan itu juga menyebutkan, ratusan orang dari sekitar 40 negara, dipenjarakan AS tanpa proses hukum di Afganistan.
Amnesti Internasional juga memaparkan, pelanggaran HAM lainnya yang dilakukan AS, antara lain, penahanan sekitar 6.000 anak-anak migran dengan tuduhan melakukan kenakalan remaja. Anak-anak ini ditahan sampai berbulan-bulan. Di samping itu, polisi dan penjaga penjara di AS, telah menyalahgunakan senjata dan menggunakan bahan kimia terhadap para tahanannya, yang menyebabkan kasus tewasnya sejumlah tahanan di penjara AS. Yang paling hangat, Amnesti Internasional, mengkritik AS karena berupaya mendapatkan kekebalan hukum dari pengadilan internasional bagi tentaranya yang melakukan kejahatan perang.
Selain AS, Amnesti Internasional menilai Inggris juga telah melakukan pelanggaran HAM di Irak. Ketika AS dan Inggris terobsesi dengan adanya ancaman senjata pemusnah massal, mereka sendiri telah menjadi senjata pemusnah massal yang sesungguhnya.
Laporan lembaga hak asasi manusia Amnesti Internasional ini juga menyoroti masalah pendudukan Israel di Palestina. Lembaga ini bahkan menyebut Israel sebagai penjahat perang karena tindakan brutal yang dilakukannya (Eramuslim, 19/4/2009).
Baru-baru ini, situs WikiLeaks telah merilis lebih dari 400.000 dokumen-dokumen rahasia AS tentang perang Irak dari Januari 2004 sampai Desember 2009. Bocoran dokumen itu mengungkapkan rincian terjadinya perkosaan, penyiksaan, pembunuhan warga sipil yang dilakukan dari helikopter tempur dan insiden lainnya oleh pasukan koalisi dan pasukan Irak, yang bahkan dilakukan di bawah kontrol Obama pada tahun 2009. Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana tentara koalisi menutup mata atas laporan tentang penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan secara ekstrajudisial oleh pemerintah boneka Irak. Pemerintah AS belakangan mengakui kepada BBC bahwa dokumen yang diterbitkan Wikileaks itu adalah dokumen yang asli.
Hanya Islam yang Memuliakan Manusia
Nilai HAM yang nisbi, yang sarat dengan masuknya kepentingan semestinya menyadarkan kita untuk kembali ke nilai-nilai yang paripurna. Itulah nilai-nilai ilahiah. Itulah nilai-nilai Islam. Islam sangat menjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan manusia. Allah SWT berfirman:
ÙˆَÙ„َÙ‚َدْ ÙƒَرَّÙ…ْÙ†َا بَÙ†ِÙŠ آدَÙ…َ ÙˆَØ­َÙ…َÙ„ْÙ†َاهُÙ…ْ
Sesungguhnya Kami telah memuliakan keturunan Adam (QS al-Isra’ [17]: 70).
Atas kemuliaan itulah Islam melindungi jiwa manusia dari ancaman sesamanya. Perlindungan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan dan memelihara eksistensi manusia. Karena itu, pembunuhan atas satu jiwa manusia pada hakikatnya sama seperti membunuh semua manusia. Balasan yang layak bagi orang yang membunuh adalah dibunuh pula Semua itu tertuang jelas di dalam al-Quran (lihat QS al-Maidah: 32, al-Baqarah 178-179).
Hak-hak lainya seperti hak memiliki dan mengusahakan harta (ekonomi), hak berpolitik, hak edukasi, dan hak primer yang lain dijamin pemenuhannya oleh Islam melalui tanggung jawab negara dalam merealisasikan kehidupan Islam.
Walhasil, semestinyalah kita kembali pada prinsip-prinsip yang bersumber dari sang Pencipta, Allah SWT. Dengan keyakinan yang penuh dan keikhlasan untuk taat terhadap risalah-Nya, penegakan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia hanya akan terwujud manakala Islam memegang tampuk kekuasaan, dan dunia berada dalam kendali kepemimpinannya. Itulah Khilafah Islamiyah.

Kol. (Purn) Herman Ibrahim: Pendiri Bangsa ini adalah orang Yahudi

Kol. (Purn) Herman Ibrahim: Pendiri Bangsa ini adalah orang Yahudi

Kol. (Purn) TNI Y. Herman Ibrahim selaku salah satu pemateri dalam acara “Sarasehan & Silaturahmi Aktivis Muslim serta Organisasi & Gerakan Islam se-Indonesia” yang diadakan GARIS (Gerakan Reformis Islam) pada Sabtu – Ahad 17-18 Desember 2011 kemarin di Cianjur Jawa Barat, membeberkan fakta baru yang cukup mencengangkan.
“Determinasi Zionisme di Indonesia bukan hanya sekarang saja, tapi sudah terjadi sejak lama”. Di dalam buku Heri Nurdi dengan judul ‘Melacak Jejak Freemasonri’ (Organisasi rahasianya Zionisme Yahudi) disebutkan bahwa founding father atau Pendiri Bangsa ini adalah orang-orang Freemason  Yahudi. Sebut saja Wahidin Sudiro Husodo, Ki Hajar Dewantara Taman Siswa dan para deklarator proklamasi pendiri bangsa ini lainnya seperti Supomo, Muhammad Yamin, Sukemi (orang tuanya Suharto), mereka semua itu adalah anggota Freemason atau Yahudi. Ini data faktanya ada dan bukan rekayasa. Dan di negara ini, secara Eksplisit didirikan oleh orang-orang Yahudi,” ujarnya.
Lebih lanjut purnawirawan TNI itu mengatakan “Tapi kita jangan langsung menyerang institusi negara ini, dan saya juga tidak ingin membubarkan Indonesia, meskipun yang menguasai adalah orang-orang Yahudi. Tapi yang harus kita serang dan musuhi adalah orang-orangnya saja. Jadi, siapa yang sebetulnya lebih berhak untuk bekuasa mengatur Negara ini? Orang Islam. Tapi dari dulu sampai sekarang kita malah diatur oleh segelintir orang (Yahudi) yang telah mengibuli para ulama waktu itu. Yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia adalah orang-orang Islam melalui semangat jihadnya.
Tidak ada satupun orang Kristen atau laskar Kristus yang membela & memperjuangkannya. Ada nggak orang Kristen yang ikut berjuang melawan Penjajah waktu itu? Nggak ada. Jadi kita ini sering dikibuli oleh orang-orang yang mengatakan bahwa pendiri bangsa ini adalah para ulama, ndak betul itu. Yang betul-betul berjuang adalah ummat islam dan para ulama, tapi yang mendirikan Negara ini adalah orang-orang Yahudi,” jelasnya dihadapan ratusan aktivis Islam yang hadir.
Sesi ke-4 dengan tema “Tinjauan Kritis UU Tindak Pidana Terorisme & UU Intelejen” juga diisi oleh Munarman, SH selaku pemateri pertama yang menyampaikan makalahnya sebelum Kol. (Purn) Y. Herman Ibrahim menyampaikan materinya. Diakhir acara, seluruh Ummat Islam yang hadir dari berbagai Organisasi Islam dan pergerakan islam tersebut menghasilkan 6 butir pernyataan yang akan direkomendasikan dan diserahkan kepada pemerintahan SBY dan juga kedepannya akan dijadikan pijakan bagi umat Islam dalam melangkah untuk memperjuang tegaknya syari’at Islam.

Meluruskan Perang Diponegoro

Meluruskan Perang Diponegoro

Kita sering mendengar dan membaca bahwa penyebab Perang Diponegoro itu cuma gara-gara rebutan tanah, kalau bukan gara-gara tanahnya dipakai buat pelebaran jalan, malah gara-gara tanahnya itu mau dijual tapi Pangeran Diponegoro tidak terima.
Pada saat itu tepatnya tanggal 18 September 1811, terjadilah perpindahan kekuasaan Belanda (Gubernur Jenderal Jansen) kepada kekuasaan Inggris (Gubernur Jenderal Raffles). Setelah Pulau Jawa, Timor, Makasar, dan Palembang dikuasai, Raffles melalui East Indian Company (EIC) juga menginginkan Malaka, Singapura, Srilanka, dan Tanjung Harapan.
Jenderal Raffles ini rupanya menyadari dan tidak mau menganggap remeh. Maksudnya, walaupun kekuatan ulama dan santri di Jawa ini sebenarnya hanya sepersembilan belas dari jumlah penduduk pulau Jawa, mereka memiliki sikap anti penjajah yang konsisten dan tidak mudah digoyahkan. Apalagi kalau para ulama dan santri ini membangun kerjasama dengan Sultan atau Bupati, sudah barang tentu akan membahayakan posisi keberadaan penjajah Inggris dan Belanda.
Nah yang perlu diketahui, ketika itu kehidupan pembesar-pembesar istana di Yogyakarta telah banyak menyimpang dari ajaran Islam. Mereka para bangsawan telah lupa diri dan malah suka akan kehidupan mewah serta menindas rakyat. Sangat disayangkan, rupanya para penjajah ini telah berhasil menjadikan bangsawan tidak lagi memikirkan nasib rakyatnya, bahkan sedikit demi sedikit melepaskan diri dari ajaran Islam.
Imperialis Belanda telah menciptakan dan mengembangkan pola pikir kalangan bangsawan agar menjauhi dan menolak hukum Islam, setelah itu agar tidak tunduk kembali kepada ulama. Maka dari itu dikenalkanlah dan dikembangkanlah ajaran Kejawen.
Tahu akan kemunduran kehidupan Islami yang ada, maka Pangeran Diponegoro mencoba untuk mengembalikan kondisi semula dengan mempelopori kebangkitan kembali umat Islam akan kesadarannya yang telah hilang dari ajaran Islam. Di tengah tantangan ini, sebagaimana yang telah terjadi juga di Minang Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro mengenakan busana bersurban dan berjubah. Tampil sebagai ulama sekaligus sultan. Ini seperti halnya yang dilakukan oleh Imam Bonjol dalam upayanya menyadarkan masyarakat Minang terhadap ajaran Islam yang mana juga mengenakan surban dan berbusana jubah putih.
Perang pun dilancarkan dengan bergerilya. Gerakan perlawanan ini rupanya juga mendapatkan dukungan dari Kiai Madja dan para pemuda. Tak hanya dari masyarakat biasa, beberapa bangsawan pun ikut serta melakukan perlawanan bergabung dengan Pangeran Diponegoro. Kemudian ditunjuklah Sentot Ali Basyah Prawirodirdjo sebagai panglima perangnya.
Saat itu pemerintahan kolonial Belanda telah bertindak semena-mena terhadap masyarakat. Dengan membebani pajak sangat tinggi, mulai dari pajak rumah berdasarkan jumlah pintu dan jendela. Padahal kita tahu rumah model Jawa zaman dahulu, yaitu Joglo, pintunya banyak belum lagi jendelanya.
Terus pajak dari hasil padi yang dihitung dari setiap ikat padi yang dipanen. Pajak binatang seperti kerbau, sapi, kuda, kambing, dan burung. Tak berhenti sampai di situ saja, bahkan pemerintahan kolonial Belanda menerapkan pajak jalan bagi setiap orang dan bayi yang sedang digendong. Itu semua dinilai sebagai pengguna jalan dan yang melewati gerbang jalan harus bayar pajak.
Jelas saja masyarakat luas bangkit ikut melawan dan berpihak kepada Pangeran Diponegoro karena tertindas dan terlilit utang oleh berbagai beban pajak. Tapi ampunnya masih ada bagian dari mereka yang malah manut sama Belanda, bagian dari masyarakat kita sendiri, orang Indonesia.
Perang Diponegoro ini berlangsung di Yogyakarta dan sekitarnya yang mana letaknya tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan kolonial belanda, Batavia. Tentu saja hal ini bisa menjadi ancaman nyata bagi kelestarian penjajahan mereka. Maka dari itu, mereka berusaha sekuat tenaga untuk meredam dan menghentikan Perang Diponegoro yang mempunyai tujuan mengembalikan dan membangkitkan kembali tegaknya hukum Islam di pulau Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Bisa berabe kalau menyebar dan menjadi inspirasi daerah lain buat mengenyahkan penjajah Belanda dari Indonesia.
Nah ketika pengorganisasian untuk mengubah kekuatan massa telah berhasil menjadikan kekuatan perlawanan revolusi secara militer, rupanya Pangeran Diponegoro menghadapi masalah lain. Ternyata beliau dihadapkan dengan lawan yang bukan hanya Belanda tapi juga orang Indonesia sendiri. Mereka adalah laskar Susuhunan Surakarta dan Madura yang malah menjadi lawan terdepan Pangeran Diponegoro.
Sekali lagi, cara penjajah menghancurkan kita melalui perpecahan dan adu domba berhasil. Semula perang Diponegoro ini menyingkirkan penjajah dan mendorong gerakan anti penjajah Belanda, namun akhirnya malah berubah menjadi kancah perang saudara sesama Muslim.
Korban pun berjatuhan, yang terbesar adalah dari rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta sendiri yang mana sudah menderita kelaparan dan wabah penyakit, ditambah pula dengan derita perang saudara. Inilah yang menjadikan Perang Diponegoro berlangsung singkat yaitu 1825-1830. Sebab lainnya, juga karena tidak didukung dana perang yang memadai. Tapi bukan karena itu saja. Mengapa perang segera cepat berhasil diredakan oleh penjajah Belanda?
Itu karena tipu daya pihak Belanda dalam perundingan, sehingga mampu menjadi perangkap penangkapan Pangeran Diponegoro pada tanggal 28 Maret 1830. Yang menarik dan harus dicatat, pada saat itu sebenarnya Pangeran Diponegoro telah mendapatkan dukungan dari 108 kiai, 31 haji, 15 syaikh, 12 pegawai penghulu Yogyakarta, 4 guru tasawuf. Tapi mengapa masih bisa juga dilumpuhkan?
Padahal angka tersebut menunjukkan betapa luas dan besar pengaruh Pangeran Diponegoro baik di kalangan bangsawan maupun rakyat jelata. Inilah kejelian dan kelicikan penjajah kolonial Belanda. Yaitu berusaha membangkitkan kembali gerakan anti ulama melalui Kasunanan Surakarta. Umat Muslim waktu itu akhirnya berhasil dikelabui, dan tidak mau mendengar perkataan ulama.
Paling tidak, saat itu Susuhunan Amangkurat I dalam rangka kerjasamanya dengan VOC telah melakukan pembunuhan masal terhadap ulama, antara 5.000 sampai 6.000 ulama. Atas dasar latar belakang sejarah itulah dia lebih membelot ke penjajah bahkan mengkhianati saudaranya sendiri, Kasunanan Surakarta pun mengulangi kembali kerjasama tersebut seperti pada masa bersama VOC dulu.
Akhirnya Kasunanan Surakarta pada saat terjadinya Perang Diponegoro malah memihak imperialis Belanda. Tentu saja ini membingungkan dan menyulitkan Pangeran Diponegoro karena pada awalnya ingin mengembalikan tatanan ajaran Islam dengan menyingkirkan Belanda.
Ini semakin memperkuat teori W.F. Wertheim yang mengungkapkan bahwa keberhasilan kerajaan protestan Belanda dalam menaklukkan Islam itu karena menggunakan tenaga bangsawan-bangsawan pribumi yang bersedia bekerjasama dan membelot. Tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari bangsawan pribumi maka tidak akan mungkin pemerintah kolonial Belanda dapat melemahkan perlawanan ulama dan santri yang mana kita ketahui mendapat dukungan besar dari seluruh rakyat.
Jadi, Perang Diponegoro ini paling tidak memberi kita pelajaran bahwa Islamlah yang menjadi pusat inspirasi perlawanan terhadap penjajah Belanda. Kolonial telah mengetahui dan takut jika Islam benar-benar menjadi inspirator gerakan karena sudah pasti akan menentang eksistensi mereka di Indonesia. Namun sekali lagi ini semua disamarkan, dikaburkan, dan diusahakan untuk dihilangkan dari sejarah Indonesia.
Sumber: Akhmad Jenggis P., “Kebangkitan Islam”, Yogyakarta: NFP Publishing, Cet. I, Mei 2011, hal. 140-147

Keajaiban Air

Keajaiban Air

Buat yang sudah baca, mudah-mudahan masih bisa memberikan hikmah sekali lagi…
Penemuan ini sungguh menakjubkan dan wajib dikaji lagi bersama-sama
“Kenapa dengan izin-Nya air tawar bisa menyembuhkan penyakit?”
Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah…..
Berikut adalah gambar keajaiban air tsb :
Ketika dibacakan doa untuk kesembuhan didepan sebotol air maka terekam kristal seperti ini
Ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan
Ketika diputarkan musik symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga
Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal akan hancur
Selanjutnya ditunjukkan kata ”malaikat” : terbentuk rantai dengan kristal hexagonal yang indah (gambar kiri) dan ketika ditunjukkan kata “setan”, kristal berbentuk buruk dengan bola api ditengah (gambar kanan)
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.
Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Air putih galon di rumah, bisa setiap hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari.
Bila air minum di suatu kota didoakan dengan serius untuk kesalehan, insya Allah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas. Rasulullah saw. bersabda, “Zamzam lima syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya”. Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh. Subhanallah! Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat karena dia menyimpan pesan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim a.s.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Al Quran tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia. Islam adalah agama yang paling melekat dengan air. Shalat wajib perlu air wudlu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang dibakar. Tetapi kita belum melakukan zikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Al Quran dan hadits.
Baca dan perhatikan petikan di bawah ini:
Pada Kamis, 10 November 2002, Pihak Pengurus Masjid dari Wisma Telkom Semarak, menjemput Ustadz Abdullah Mahmud untuk menyampaikan ceramah beliau. Di antaranya mengenai Air yang merupakan salah satu rahmat Allah kepada manusia.
Manusia tidak boleh hidup tanpa air, dan manusia tidak bisa hidup tanpa rahmat dari Allah. Ustadz menceritakan pengalaman beliau menghadiri salah satu seminar mengenai air yang diadakan di Hotel Istana belum lama dari saat beliau menyampaikan ceramah, dimana kebanyakan peserta seminar yang hadir terdiri dari orang selain Islam kecuali 2 orang yaitu Ustadz Abdullah dan seorang penziarah dari UM.
Pemberi ceramah tersebut, seorang Profesor pakar air dari Jepang. Beliau menunjukkan hasil penelitiannya mengenai air, beberapa slide yang ditunjukkan kepada hadirin adalah gambar sampel-sampel air yang diambil dari berbagai sumber air (sungai, laut, sumur dan lainnya).
Dari slide tersebut, terlihat berbagai rupa dan bentuk susunan molekul-molekul air tersebut. Ada yang samar-sama berbentuk seolah-olah seperti jin yang tidak begitu jelas dengan telinga yang besar, bertanduk dan sebagainya. Rupanya mengerikan dan menakutkan.
Profesor tersebut berkata, “Banyak lagi sampel-sampel air yang lain, tapi rupa dan bentuk molekulnya hampir sama. Sekarang saya akan tunjukkan sampel air yang lain dari sampel-sampel tersebut.”
Kemudian terlihat satu bentuk susunan molekul AIR yang tersusun cantik. Bentuknya seolah-olah berlian yang bersinar-sinar, dan dari sinarnya mengeluarkan warna-warna yang menarik melebihi 12 warna. MasyaAllah, cantiknya.
Molekul Air Zamzam
Lalu Profesor tersebut bertanya: “Adakah yang tahu, sampel air apakah ini?”
Seluruh Hadirin terdiam, kemudian seorang penziarah dari UM menjawab,
“Saya rasa itu adalah sampel air Zamzam”
Profesor dengan segera meminta Penziarah tersebut ke atas dan bertanya,
“Beri saya alasan kenapa anda menjawab kalau itu adalah sampel air Zamzam?”
“Karena air Zamzam adalah air yang termulia di dunia ini”
Profesor itu berkata,
“Saya tidak tahu benar atau tidak air Zamzam itu air yang paling mulia di dunia ini, tapi betul ini adalah sampel dari air Zamzam”
Kemudian Profesor menerangkan, bahwa kata-kata bisa mempengaruhi bentuk molekul-molekul air.
Dan dalam kesempatan tersebut beliau membuat experimen, bagaimana kata-kata dapat mempengaruhi bentuk molekul air.
Hadirin yang ada diminta untuk membacakan sesuatu ke dalam air mineral masing-masing, dan salah seorang diminta untuk menguji sendiri bentuk molekul air yang telah diberi bacaan tersebut.
Dan pada layar monitor tampak molekul-molekul air tersebut membentuk rupa seolah-olah engkong cina yang memiliki janggut panjang dengan perut yang buncit.
Tiba giliran Ustadz, air tersebut dibacainya surat Al-Fatihah, Salawat dan Ayat Kursi. Maka nampaklah bentuk molekul air yang seperti berlian, bersinar dan berkilau-kilau. Subhanallah…
Lalu oleh profesor, Ustadz diminta membaca sekali lagi sembarang ayat atau kata-kata yang tidak baik.
Segera dalam layar monitor tampak bentuk molekul-molekul yang berubah seolah-olah sel-sel darah. Subhanallah…
Karena itu Ustadz meminta untuk mengambil hikmah dari cerita pengalaman tersebut. Ustadz berkata,
“Jika kita ingin air terasa manis, masukkan gula, jika ingin air berwarna maka masukan pewarna dan jika ingin air itu mulia, maka masukanlah ayat-ayat yang mulia kedalamnya”
Subhanallah…
Maha Besar Allah..
Keajaiban Air ZamZam
Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?”. “Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku” Abu Dzarr menjelaskan, “Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus”. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.
Nabi saw menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)
Air Zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan luar biasa.
Keistimewaan air Zamzam memang tak terbantahkan. Walau setiap tahun diambil jutaan manusia dari seluruh dunia, sumber air itu tidak pernah surut.
Berapa banyak air Zamzam yang di “kuras” setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air Zamzam ketika pulang nanti ke tanah airnya.
Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping itu selama di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter !!. Ini hanya gambaran saja, betapa luar biasanya air Zamzam ini dikonsumsi manusia, tanpa pernah kering!
Itulah salah satu keanehannya. Puluhan juta liter air bisa keluar dari sumur di Mekah ini yang letaknya di tengah padang pasir yang kering. Daerah gurun yang hujannya saja cuma 2 kali setahun. Dan air itu keluar dari sumur air yang hanya seukuran sekitar 5 x 4 meter sedalam 40an meter, bukan dari bendungan seukuran Waduk Ombo misalnya. Allahu akbar.
Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam.
Itu mungkin sebabnya air Zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropa menunjukkan bahwa Zamzam layak untuk diminum, sehat untuk diminum.
Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan air Zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.
Satu kehebatan lagi, sumur air Zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia sumur selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme
Tak hanya itu, hasil penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang membuktikan air Zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa.
Sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air Zamzam dari zaman ke zaman.
Di sebuah cekungan bukit batu hitam gersang, di mana curah hujan hanya 10 sentimeter per tahun, secara teoritis sangat tak masuk akal jika di dalamnya terkandung sumber mata air bersih yang luar biasa deras, berkhasiat, dan kaya mineral.
Meski usianya sudah lebih dari 4.000 tahun (sejak putra Nabi Ibrahim dilahirkan, pen.), mata air ini masih dapat dinikmati seluruh umat manusia hingga kini.
Kisah memancarnya air Zamzam diawali pada zaman kenabian Ibrahim.
Kala itu Nabi Ibrahim yang harus bertolak ke negeri Syam atas perintah Allah terpaksa meninggalkan istrinya Siti Hajar dan bayinya Ismail di lembah Mekkah yang tandus. Sekantung kurma dan air yang ditinggalkan untuk mereka berdua habis setelah 2 hari berselang. Ketika rasa haus sudah mencapai ubun-ubun dan si kecil Ismail menangis kehausan, bingunglah Siti Hajar.
Berlarilah Siti hajar mencari air melintasi Bukit Shafa lalu kembali ke Bukit Marwah. Namun air yang dicarinya tidak juga ditemukan. Namun pada putaran ke-tujuh setelah bolak-balik Shafa dan Marwah, Siti Hajar terduduk lemas di samping bayinya. Tiba-tiba dari tanah tempat duduk Ismail yang saat itu menangis kuat sambil menghentak-hentakkan kakinya keluarlah air. Sang ibu yang kaget spontan berseru, “Zummi, zummi” (berkumpullah, berkumpullah). Dari cerita inilah kata Zamzam berasal.
Sumur air Zamzam yang tak pernah kering dan tak tercemar ini terdapat di Gurun Saudi Arabia. Keberadaannya senantiasa mengundang decak kagum. Bayangkan saja, sumber air zamzam saat difoto satelit ternyata terhubungkan dengan Laut Merah atau Laut Mati yang bersatu menuju satu titik di bawah Ka’bah.Tak heran jika air ini tidak pernah habis sepanjang zaman.
Begitu juga seputar kejernihan dan khasiatnya. Siapa nyana jika air Zamzam sudah mengalami proses penyaringan sangat unik, yakni melalui bebatuan dan gurun pasir yang berlapis-lapis. Air ini mengandung berbagai mineral dan zat yang dibutuhkan tubuh. Mineral dan elemen-elemen itu jumlahnya amat fantastis, sekitar 2 ribu miligram per liter. Di antaranya, sodium (250), kalsium (200), potassium (20), magnesium (50) sulfur (372), bicarbonate (366), nitrat (273), fosfat (0,25), clan ammonia (6).
Tak hanya itu keajaiban air Zamzam. Studi ilmiah Yang dilakukan doktor dari Universitas Yokohama Jepang, Dr. Masaru Emoto membuktikan, kalau air Zamzam yang selama berabad-abad mengalir di kawasan tempat peribadatan umat Islam itu memiliki struktur yang unik.
Dalam bukunya The True Power of Water yang laku keras di Jepang dan Amerika tersurat bagaimana air Zamzam memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Tak salah jika Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik air di permukaan bumi adalah air Zamzam. Padanya ada makanan yang menyegarkan dan penawar bagi segala penyakit”.
Menurut Masaru Emoto, air memiliki sifat sensitif namun juga reaktif.
Jika dibacakan padanya kata-kata yang baik, air akan bereaksi positif.
Sebaliknya, jika diberikan kata-kata buruk, maka air juga akan bereaksi sifat dan makna kata-kata tersebut.
Keunikan air digambarkan Masaru Emoto sebagai sebuah kristal yang bisa berstruktur indah heksagonal (segienam) atau bahkan kristal pecah tak beraturan. Label baik atau buruk inilah yang pada akhirnya akan menentukan jenis kristal yang akan terbentuk nantinya.
8 Fakta Keajaiban Air
1. Tidak semua air sehat dan jernih membentuk struktur kristal jika dibekukan. Hanya air yang sehat dan berada di lingkungan yang menyenangkan dan baiklah yang bisa.
2. Struktur molekul air dipengaruhi oleh getaran, musik, kekuatan pemikiran, doa, kata-kata atau tulisan yang ditempelkan (dilabelkan).
3. Air Zamzam dan Mekkah ketika dibekukan dan difoto membentuk kristal segi enam yang jernih dan sempurna.
4. Air bisa memberi pengaruh positif dan negatif. Karena itu sangat disarankan untuk berdoa sebelum meminumnya.
5. Air dari perairan yang tercemar, air ledeng, beracun, dan dipanaskan tidak akan pernah membentuk kristal.
6. Air yang telah diberikan lantunan musik klasik atau doa setelah dibekukan dan difoto di bawah mikroskop akan membentuk kristal segienam berbentuk bunga yang indah. Berbeda jika diperdengarkan musik keras (heavy metal).
7. Meditasi dan doa hanya bersifat sementara mempengaruhi molekul air. Buktinya, upacara ritual dan meditasi yang dilakukan tidak terus menerus di sebuah perairan yang kotor dan berbau, hanya mengubah bau sementara.
8. Lantunan doa yang terus diperdengarkan sepanJang zaman seperti yang terjadi pada sumber air zamzam, dipercaya membuat kualitas molekul airnya bertambah bagus, seperti kristal heksagonal yang berpendar teratur dan berwarna indah.
“Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya : 30).
-Dari berbagai Sumber-

Seorang Wanita Tua Yang Menyaksikan Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Seorang Wanita Tua Yang Menyaksikan Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Secara diam-diam, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar RA, Amir bin Fahira dan seorang penunjuk jalan bernama Abdullah bin Uraiqith bergegas meninggalkan Makkah menuju Madinah. Duabelas tahun sudah Rasulullah menyebarkan agama Allah di kota Makkah, namun tekanan dari kafir Quraisy kian gencar.
Bahkan, kaum kafir Quraisy berniat untuk membunuh Rasulullah beserta sahabatnya yang telah masuk Islam. Guna menghindari kekejaman kafir Quraisy, Rasulullah pun kemudian hijrah ke kota Madinah.
Tanpa perbekalan yang memadai, Rasulullah berangkat menuju Madinah. Sebuah perjalanan yang tak mudah dan tak juga ringan.
Di tengah perjalanan menuju kota Madinah, rombongan Rasulullah melewati sebuah kemah milik seorang wanita tua bernama UMMU MA’BAD di wilayah Qudaid -antara Makkah dan Madinah. Saat itu, Ummu Ma’bad sedang duduk di dekat kemahnya. Lantaran perbekalan yang minim, rombongan Rasulullah pun singgah ke kemah Ummu Ma’bad.
Rasulullah dan sahabatnya ingin membeli daging dan kurma dari Ummu Ma’bad. Namun, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Saat itu, wilayah Qudaid sedang didera musim paceklik. Lalu Rasulullah melihat seekor kambing yang ada di dekat kemah Ummu Ma’bad.
Rasulullah pun bertanya, “Kambing betina siapa ini wahai Ummu Ma’bad?”, Ummu Ma’bad menjawab, “kambing betina tua yang sudah ditinggalkan oleh kambing jantan.” Rasulullah kembali bertanya, “Apakah ia masih mengeluarkan air susu?” Ummu Ma’bad menjawab, “Bahkan ia tak mengandung air susu sama sekali.” Lalu Rasulullah meminta izin, ”Bolehkah aku memerah air susunya?”
Ummu Ma’bad menjawab, “Jika engkau merasa bisa memerahnya, maka silahkan lakukan.” Nabi Muhammad SAW pun mengambil kambing tersebut dan tangannya mengusap kantong susunya dengan menyebut nama Allah dan mendo’akan Ummu Ma’bad pada kambingnya tersebut.
Tiba-tiba kambing itu membuka kedua kakinya dan keluarlah air susu dengan derasnya. Kemudian Rasulullah meminta sebuah wadah yang besar lalu beliau memerasnya sehingga penuh. Beliau memberi minum kepada Ummu Ma’bad hingga ia puas, lalu beliau memberi minum rombongannya hingga mereka pun puas.
Dan beliau adalah orang yang terakhir minum. Beliau kemudian memerah susu untuk kedua kalinya hingga wadah tersebut kembali penuh, lalu susu itu ditinggalkan di tempat Ummu Ma’bad dan beliau pun membai’atnya. Setelah itu rombongan pun berlalu.
Tak lama, datanglah suami Ummu Ma’bad dengan menggiring kambing yang kurus kering, berjalan sempoyongan karena lemahnya. Setelah melihat susu, ia bertanya keheranan, “Darimana air susu ini wahai Ummu Ma’bad? padahal kambing ini sudah lama tidak hamil dan kita pun tidak memiliki persediaan susu di rumah?” Ummu Ma’bad menjawab, “Demi Allah, bukan karena itu semua. Sesungguhnya seseorang yang penuh berkah telah melewati (rumah kita), sifatnya begini dan begitu.” Abu Ma’bad berkata, ”Ceritakanlah kepadaku tentangnya wahai Ummu Ma’bad.”
Ummu Ma’bad bertutur: “Aku melihat seorang yang tawadhu (rendah hati). Wajahnya bersinar berkilauan, baik budi pekertinya, dengan badannya yang tegap, indah dengan bentuk kepala yang pas sesuai bentuk tubuhnya.” Ia adalah seorang yang berwajah sangat tampan. Matanya elok, hitam dan lebar, dengan alis dan bulu mata lebat nan halus. Suaranya bergema indah berwibawa, panjang lehernya ideal, jenggot nya tumbuh tebal dan sangat kontras lagi sesuai warna rambutnya; rapi, rata pinggir-pinggirnya (dengan jambangnya) dan antara rambut dan jenggotnya bersambung rapi.
Jika ia diam, nampaklah kewibawaannya. Jika ia berbicara nampaklah kehebatannya. Jika dilihat dari kejauhan, ia adalah orang yang paling bagus dan berwibawa. Jika dilihat dari dekat, ia adalah orang yang paling tampan, bicaranya gamblang, jelas, tidak banyak dan tidak pula sedikit. Nada bicaranya seperti untaian mutiara yang berguguran.
Beliau berperawakan sedang, tidak tinggi dan tidak pula pendek. Ia bagaikan sebuah dahan di antara dua dahan. Diantara ketiga orang itu, penampilannya paling bagus dan kedudukannya paling tinggi. Ia memiliki banyak teman yang mengelilinginya. Jika ia berbicara, maka yang lain pun mendengarkannya. Jika ia memerintah, maka mereka segera melaksanakannya. Ia adalah orang yang ditaati, tidak cemberut dan bicaranya tidak sembarangan.
Abu Ma’bad berkata, “Demi Allah, ia adalah seorang dari Quraisy yang sedang diperbincangkan di kalangan kami di kota Makkah. Aku ingin menjadi sahabatnya. Sungguh aku akan melakukannya jika aku bisa menemukan jalan untuk mendapatkannya.”
Sungguh terperinci sifat sifat Rasulullah yang dituturkan Ummu Ma’bad. Kisah Ummu Ma’bad sangat masyhur, diriwayatkan dari banyak jalan yang saling menguatkan satu dengan lainnya.
(Seperti diuraikan dalam buku Perempuan-perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah by Muhammad Ibrahim Salim)

Inilah Sebabnya Mengapa Aceh Menjadi Target Senjata Rahasia HAARP

Inilah Sebabnya Mengapa Aceh Menjadi Target Senjata Rahasia HAARP

Seandainya Cut Nya Dien masih ada, entah air mata apa yang akan dijatuhkan ke atas tanah Aceh. Saudara- saudara kita di sana sejak 1970-an tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sama dengan apa yang telah dinikmati oleh propinsi lain di seluruh Indonesia, akibat rekayasa politik pertikaian GAM dengan tentara-tentara Soeharto, pembunuhan, pemerkosaan, hingga munculnya tsunami yang menghancurkan tanah Aceh dan membunuh ratusan ribu rakyat tak berdosa.
Ketika pak Amien Rais menjelaskan bagaimana Freeport memantapkan cengkeramannya di Papua dengan menguasai hak konsesi hampir seluruh wilayah pertambangan emas dan tembaga, mengeruk kekayaan rakyat dan menyisakan 9.36% untuk pemerintah dan hanya 1% untuk rakyat Papua, saya lalu bertanya-tanya “bila korporatokrasi Amerika ini bisa menguasai wilayah paling timur Indonesia, maka kenapa mereka tidak bisa menguasai WILAYAH PALING BARAT?”
Kita tidak bicara tentang bagaimana pasir kuarsa Riau dijual di bawah US 2 permeter kubik kepada Singapura yang kemudian mengembangkan wilayahnya lalu membangun apartemen di atas pasir-pasir itu dan menjualnya lagi justru kepada orang-orang kaya Indonesia dengan harga di atas US 1000/meter. Kita juga tidak bicara tentang Pulau Kalimantan, jagad rayanya mineral dan energi, pemilik salah satu deposit karbon terbesar di dunia yang kekayaan tambangnya telah direguk habis oleh Exxon, Chevron, Bumi dan perusahaan-perusahaan afiliasi zionis lainnya. Pula, kita tidak bicara tentang ratusan ton emas yang dikeruk NHM di Maluku Utara namun propinsinya disebut-sebut sebagai salah satu propinsi paling tertinggal di Indonesia. Kita tidak bicara tentang Wakatobi, pusat karang dunia terindah yang mengalahkan Great Barrier Reef di Australia dan Blue Hole yang ajaib di Belize, namun pemerintah bahkan tidak bisa menunjukkan di mana Kepulauan Wakatobi di dalam peta.
Mari sejenak kita tengok ke barat, Aceh, serambi mekah, salah satu pusat perdagangan Islam dan jalur ‘sutera’ para pedagang India dan Arab, satu-satunya tempat di mana syariat Islam ditegakkan. Apa yang dimiliki oleh Aceh? Masya Allah,……….Potensi minyak hidrokarbon di timur laut Simeulue itu ternyata diperkirakan mencapai 320 miliar barrel, jauh di atas cadangan minyak Arab Saudi yang hanya memiliki volume 264 miliar barrel. Selain itu terdapat potensi tenaga panas bumi di Jaboi, Sabang, serta emas, tembaga, timah, kromium dan marmer di Pidie. Perut bumi Aceh juga menyimpan tembaga alam seperti Native Cupper, Cu, Chalcopirit, Bornit, Chalcosit, Covellit dan biji tembaga berkadar tinggi lainnya.
Sebagian besar orang menganggap Tsunami Aceh adalah bencana alam murni, sebagian kecil lainnya melihat “out of the box” bahwa tsunami adalah hasil rekayasa senjata thermonuklir Amerika yang diujicobakan. Salah satu dari mereka, M.Dzikron AM, dosen Fak Teknik Unisba menjelaskan hipotesa tentang hal ini,
1. NOAA, National Oceanic and Atmospheric Administration, beberapa kali merubah data magnitudo dan posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada ‘seismograf’ di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12 Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak seperti tsunami di Aceh.
2. Sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat, kematian akibat tenggelam tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam, sebaliknya mayat-mayat hitam juga nampak pasca dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Perhatikan Mayat-mayat Tsunami Aceh yang menghitam dibawah ini
3. Kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan bukan sekedar memasukkan bantuan namun juga mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana.
4. Ditemukan sampah nuklir 2 bulan pasca tsunami di wilayah Somalia yang kemudian diungkap UNEP, yang diduga berasal dari Samudera Hindia. Jenis senjata HAARP yang digunakan diperkirakan disebut Warhead Thermonuklir W-53 dengan kekuatan 9 megaton ternyata dapat dengan mudah ditempatkan dalam wadah yang mirip diving chamber (alat selam dalam) yang biasanya digunakan dalam eksploitasi minyak.
Teknologi perusak berbasis gelombang elektromagnetik pertama kali dikenalkan saintis Rusia Nikola Tesla Saintis ini menjadikan bencana gempa di berbagai negara pada 1937 sebagai sampel penelitian. Selanjutnya, Tesla melakukan penelitian mengenai penciptaan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang bisa memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir. Anehnya, rancangan Tesla ini hilang tak berbekas setelah ia meninggal dan muncul kembali dalam program HAARP, padahal ketika pertama kali ditawarkan kepada Pentagon, rancangan Tesla ini ditolak mentah-mentah.
Apa yang pernah kami jelaskan sebelumnya sebenarnya berada di luar nalar logika kita, sehingga kita lebih percaya bahwa sebuah tsunami terlalu musykil dibuat dan dirancang oleh manusia. Namun bila kita memikirkan isu apa yang saat ini digadang-gadang oleh Amerika dan sekutunya, khususnya mereka yang terlibat dalam manipulasi Pemanasan Global, maka senjata HAARP bukan lagi cerita fantasi Hollywood, sebagaimana sosok orang terbelakang yang pada saat itu tidak pernah percaya pada Bom Atom yang dijatuhkan Enola Gay ternyata hasil rekayasa teknologi nuklir di kemudian hari.
HAARP dan tsunami Aceh mungkin hanya menjadi bahan tertawaan kita. Konspirasi memang selalu memiliki alasan untuk membenarkan dirinya sendiri, namun bagi saya pribadi konspirasi adalah bagaimana kita melihat dengan cara pandang yang berbeda. Apa pun itu, kerusakan oleh tangan-tangan manusia di muka bumi yang berhasil membunuh ratusan ribu rakyat Aceh, yang kemudian menguasai gas alam dan minyak bumi pertiwi melalui perusahaan-perusahaan seperti Ber-Awick, Exxon dan Rio Tinto, kekuatan nuklir luar biasa itu ternyata TETAP TIDAK MAMPU MENJATUHKAN 20 MASJID ACEH yang masih berdiri tegak sampai sekarang. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Sumber :
1. Rosalie Bartel www.youtube.com/watch?
v=st3lHWZTrwQ
2. http://www.scribd.com/doc/28375756/
Tsunami-Aceh-Thermonuklir-Atau-Bencana-Alam
3. John Perkins, Bandit Ekonomi
4. Dokumen Pengolah Data Zaynur Ridwan
(Direpost dari Catatan Facebook Zaynur Ridwan)